Menepis Keraguan Investor, Delegasi Kongres AS Kunjungi IKN

SEPAKU- Calon investor asing mulai memperlihatkan ketertarikannya untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Setelah Korea Selatan dan Jepang, giliran Delegasi Anggota Kongres Amerika Serikat (AS) yang mengunjungi pembangunan ibu kota negara baru di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kamis (13/4). Dalam kunjungan itu, perwakilan Delegasi Anggota Kongres AS, Senator Jeff Merkley menyampaikan apresiasinya terhadap rencana pembangunan kota hutan IKN.  Dia berharap segera kembali melihat hasil pembangunan IKN tahun depan.

“Ini adalah peluang untuk menciptakan sesuatu yang akan diperhatikan oleh seluruh dunia,” ungkapnya. Menurutnya, rencana mempertahankan sekitar 2/3 kawasan IKN tetap menjadi hutan adalah sebuah peluang besar. Berdasarkan peta rencana detail tata ruang (RDTR) IKN, daerah hijau perhutanan mendominasi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Wilayah KIPP berdiri di atas lahan seluas 6.671 hektare, sebagian besar dari daerah itu akan ditutupi hutan.

Hutan terbentang dari selatan, barat daya, barat, barat laut, utara, hingga timur laut KIPP IKN. Sementara, gedung-gedung pemerintahan terletak di tengah KIPP dan istana kepresidenan akan menjadi kompleks terluas di kawasan pemerintahan. Kawasan itulah yang dianalisis rombongan Delegasi Anggota Kongres AS. Mereka melihat langsung lokasi Titik Nol Nusantara, istana kepresidenan beserta Kantor Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) di Desa Bumi Harapan. Sekaligus melihat desain bangunan istana negara berbentuk Garuda yang mengepakkan sayapnya.

 “Kami mendesain bangunan tidak seperti gedung pencakar langit, tetapi bangunan hijau yang berstandar internasional,” sebut Kepala Otorita IKN Bambang Susantono didampingi Wakil Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong, dan Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Asnawati Safitri. “Saya senang karena para delegasi berkunjung ke sini. Saya selalu mengatakan bahwa melihat adalah percaya, sebab dengan melihat langsung akan merasakan suasana dan proses pembangunan terus berjalan,” ujar Bambang.

Pada bagian lain, Bambang mengungkapkan, sesuai mandat UU 3/2022, ibu kota baru yang sedang dibangun di Kaltim diharapkan menjadi kota berkelanjutan yang akan mendorong perekonomian negara di masa depan. Sekaligus menjadi simbol identitas nasional. Adapun pendanaan pembangunannya, sebut dia, pemerintah berkomitmen hanya 20 persen dari dana pembangunan kota berasal dari APBN, sedangkan 80 persen sisanya akan didanai para investor.

Bambang menambahkan, berdasarkan data terbaru, 167 investor telah mengirimkan letter of intent untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN. Di antaranya, lima investor telah menerima Surat Izin Prakarsa atau Letter to Proceed (LTP) dari pemerintah untuk membangun hunian bagi aparatur sipil negara (ASN). Yaitu PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), Konsorsium Nusantara (CCFG Corp dan RBN), Korean Land and Development, Konsorsium PT Perintis Triniti Properti Tbk, dan PT Nindya Karya (Persero).

Untuk memfasilitasi investasi di IKN, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan khusus melalui Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2023 tentang Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasilitas Penanaman Modal bagi Pelaku Usaha di Ibu Kota Nusantara. Tujuan kebijakan ini adalah memberikan kepastian, kesempatan, dan partisipasi yang lebih besar kepada pelaku usaha untuk mempercepat pembangunan IKN.

“Pembangunan Ibu Kota Nusantara merupakan proyek besar yang membutuhkan investasi dan kolaborasi yang besar antara pemerintah dan pelaku bisnis. Kota ini dibangun dari awal di atas lahan hijau, yang memberikan kesempatan unik untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan dan efisien,” ujar Bambang. Menurutnya, potensi investasi di IKN sangat besar dengan peluang di berbagai sektor. Di antaranya perumahan, transportasi, energi, dan pariwisata.

Sumber : https://kaltimpost.jawapos.com/utama/15/04/2023/menepis-keraguan-investor-delegasi-kongres-as-kunjungi-ikn

Share:

Redaksi